TUGAS MENEJEMEN KEPERAWATAN
"PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN"
disusu oleh :
ENNY PRAYUNITA
30.01.********
PROGRAM STUDI s1 KEPERAWATAN. SMST VII
STIKES PERDHAKI CHARITAS PALEMBANG
2014
1. Hitunglah dengan menggunakan formula (misal formula PPNI)
125% pada formula ini diasumsikan karena asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat di Indonesia masih berpola pada tindakan yang banyak ke arah tindakan non keperawatan sehingga perlu ditambahkan jumlahnya, selain itu diasumsikan bahwa kinerja keperawatan oleh perawat Indonesia masih 75%.
Contoh :
Hasil analisis selama 6 bulan Pada ruangan dengan kategori medikal bedah didapatkan rata-rata pasien yang dirawat : Self care 5 orang, partial care 10 orang dan total care 5 orang
Jawaban:
Dari data di atas kita sudah tahu untuk rata-rata pasien (TT x BOR) = 20 orang, dan langkah selanjutnya kita harus menghitung terlebih dahulu jam asuhan yang harus diberikan :
Self Care = (5 x 1 jam) + (5 x 1 jam) + (5 x 0,25 jam) = 11,25 jam
Partial Care = (10 x 3 jam) + (10 x 1 jam) + (10 x 0,25 jam) = 42,5 jam
Total Care = (5 x 6 jam) + (5 x 1 jam) + (5 x 0,25) = 36,25 jam
Total Jam asuhan = 11,25 + 42,5 + 36,25 = 90 jam/20 pasien
Rata-rata jam asuhan = 4,5 jam
Maka Jumlah keseluruhan kebutuhan tenaga keperawatan adalah
TP=((4,5 x52x7x20)/(1640 jam) ) x 125% = 24,9 orang perawat
Dibulatkan menjadi 25 orang perawat pelaksana
Catatan : Jumlah Perawat bukan hal yang utama dalam pemberian pelayanan tetapi terdapat aspek lain yang sangat berperan yaitu KOMITMEN PERAWAT dalam melaksanakan Asuhan.
2. Metode Douglas
Douglas (1984,
dalam Swansburg & Swansburg, 1999) menetapkan jumlah perawat yang
dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien, dimana
masingmasing kategori mempunyai nilai standar per shift nya, yaitu sebagai
berikut :
Jumlah
Pasien
|
Klasifikasi KLien
|
||||||||
Minimal
|
Parsial
|
Total
|
|||||||
Pagi
|
Sore
|
Malam
|
Pagi
|
Sore
|
Malam
|
Pagi
|
Sore
|
Malam
|
|
1
|
0,17
|
0,14
|
0,07
|
0,27
|
0,15
|
0,10
|
0,36
|
0,30
|
0,20
|
2
|
0,34
|
0,28
|
0,14
|
0,54
|
0,30
|
0,20
|
0,72
|
0,60
|
0,40
|
3
|
0,51
|
0,42
|
0,21
|
0,81
|
0,45
|
0,30
|
1,08
|
0,90
|
0,60
|
dst
|
Contoh kasus
Ruang rawat dengan
17 orang klien, dimana 3 orang dengan ketergantungan minimal, 8 orang dengan
ketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total.
Maka jumlah perawat
yang dibutuhkan :
Minimal
|
Parsial
|
Total
|
Jumlah
|
|
Pagi
|
0,17 x 3 = 0,51
|
0.27 x 8 = 2.16
|
0.36 x 6 = 2.16
|
4.83 (5) orang
|
Sore
|
0.14 x 3 = 0.42
|
0.15 x 8 = 1.2
|
0.3 x 6 = 1.8
|
3.42 (4) orang
|
Malam
|
0.07 x 3 = 0.21
|
0.10 x 8 = 0.8
|
0.2 x 6 = 1.2
|
2.21 (2) orang
|
Jumlah secara
keseluruhan perawat
perhari 11
Orang
|
3. Metode
Gillies
Gillies (1994)
menjelaskan rumus kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit perawatan
adalah sebagai berikut :
adalah sebagai berikut :
Jumlah jam
keperawatan rata
rata jumlah
yang
dibutuhkan klien/hari x klien/hari x hari/tahun
Jumlah hari/tahun - hari
libur x jmlh jam
kerja
Masing2 tiap
perawat
Perawat
jumlah keperawatan yang dibutuhkan /tahun
= jumlah
jam keperawatan yang di berikan perawat/tahun
= jumlah
perawat di satu unit
Prinsip perhitungan
rumus Gillies :
Jumlah Jam
keperawatan yang dibutuhkan klien perhari adalah :
1. waktu
keperawatan langsung (rata rata 4-5 jam/klien/hari) dengan spesifikasi
pembagian adalah : keperawatan mandiri (self care) = ¼ x 4 = 1 jam ,
keperawatan partial (partial care ) = ¾ x
4 = 3 jam , keperawatan total (total care) = 1-1.5 x 4 = 4-6 jam dan
keperawatan intensif (intensive care) = 2 x 4 jam = 8 jam.
2. Waktu
keperawatan tidak langsung
·
menurut RS Detroit (Gillies, 1994) = 38 menit/klien/hari
· menurut
Wolfe & Young ( Gillies, 1994) = 60 menit/klien/hari = 1
jam/klien/hari
3. Waktu
penyuluhan kesehatan lebih kurang 15 menit/hari/klien = 0,25 jam/hari/klien
4. Rata rata klien per hari adalah jumlah klien yang
dirawat di suatu unit berdasarkan rata - rata biaya
atau menurut Bed Occupancy Rate (BOR) dengan rumus :
Jumlah
hari perawatan RS dalam waktu tertentu x 100 %
Jumlah
tempat tidur x 365 hari
5. Jumlah hari pertahun yaitu : 365 hari.
6. Hari
libur masing-masing perawat per tahun, yaitu : 73 hari (
hari minggu/libur = 52 hari (
untuk hari sabtu tergantung kebijakan rumah sakit setempat, kalau ini merupakan
hari libur maka harus diperhitungkan , begitu juga sebaliknya ), hari libur
nasional = 13 hari, dan cuti tahunan = 8 hari).
7. Jumlah
jam kerja tiap perawat adalah 40 jam per minggu (kalau hari kerja efektif 6 hari maka 40/6 = 6.6 = 7 jam per hari, kalau hari
kerja efektif 5 hari maka 40/5 = 8 jam per hari)
8. Jumlah
tenaga keperawatan yang dibutuhkan disatu unit harus ditambah 20% (untuk antisipasi
kekurangan /cadangan ).
9. Perbandingan
profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 %
Contoh
1. Rata rata jam perawatan klien per hari = 5 jam/hari
2. Rata
rata = 17 klien / hari (3 orang dengan ketergantungan minimal, 8 orang denganketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan
total)
3. Jumlah
jam kerja tiap perawat = 40 jam/minggu ( 6 hari/minggu ) jadi jumlah jam kerjaperhari 40 jam dibagi 6 = 7 jam /hari
4. Jumlah hari libur : 73 hari ( 52 +8 (cuti) + 13 (libur
nasional)
Ø Jumlah jam
keperawatan langsung
- Ketergantungan
minimal = 3 orang x 1 jam = 3 jam
- Ketergantungan
partial = 8 orang x 3 jam
= 24 jam
- Ketergantungan
total = 6 orang x 6 jam = 36 jam
Jumlah
jam =
63 jam
Ø Jumlah keperawatan
tidak langsung
17 orang klien x 1 jam = 17 jam
Ø Pendidikan
Kesehatan = 17 orang klien x 0,25 = 4,25 jam
Sehingga Jumlah
total jam keperawatan /klien/hari :
63 jam + 17 jam +
4,25 jam = 4,96 Jam/klien/hari
17
orang
Jadi,,
1. Jumlah
tenaga yang dibutuhkan :
4,96 x 17 x 365 = 30.776,8 =
15,06 orang ( 15 orang )
(365 – 73) x
7 2044
2. Untuk
cadangan 20% menjadi 15 x 20% = 3 orang
3. Jadi
jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 15 + 3 = 18 orang /hari
Perbandingan
profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 % = 10 : 8 orang
4. Pedoman
cara perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan (DepKes RI, 2005)
a. Pengelompokan
unit kerja rumah sakit
Kebutuhan tenaga
keperawatan (perawat dan bidan)harus memperhatikan unit kerja yang ada di rumah
sakit. Secara garis besar terdapat pengelompokan unit kerja di rumah sakit
sebagai berikut :
· Rawat
inap dewasa
· Rawat
inap anak/perinatal
· Rawat
inap intensif
· Gawat
darurat (IGD)
· Kamar
bersalin
· Kamar
operasi
· Rawat
jalan
b. Model
pendekatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan
Beberapa model
pendekatan yang dapat dipergunakan dalam perhitungan kebutuhan tenaga
keperawatan (perawat dan bidan) di ruang rawat inap rumah sakit.
· Cara
perhitungan berdasarkan klasifikasi pasien :
1) Tingkat
ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
2) Rata
pasien per hari
3) Jam
perawatan yang diperlukan/hari/pasien
4) Jam
perawatan yang diperlukan/ruangan/hari
5) Jam
efektif setiap perawat/bidan adalah tujuh jam per hari
Tabel. Contoh
Perhitungan dalam satu ruangan Berdasarkan Klasifikasi pasien
No.
|
Jenis / Kategori
|
Rata-rata pasien/hari
|
Rata-rata jam
perawatan/pasien/hari
|
Jumlah perawatan/hari
|
a
|
b
|
c
|
d
|
e
|
1
|
Pasien penyakit dalam
|
10
|
3,5
|
35
|
2
|
Pasien bedah
|
8
|
4
|
32
|
3
|
Pasien gawat
|
1
|
10
|
10
|
4
|
Pasien anak
|
3
|
4,5
|
13,5
|
5
|
Pasien kebidanan
|
1
|
2,5
|
2,5
|
Jumlah
|
23
|
93,0
|
Jumlah tenaga
keperawatan yang diperlukan adalah :
|
Jumlah
jam perawatan
Jam
kerja efektif per shif
Untuk perhitungan
jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi) dengan hari
libur/cuti/hari besar (loss day)
|
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar
Jumlah
hari kerja efektif
|
52 + 12 + 14 + = 78
hari
286
Jumlah tenaga
keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non-keperawatan (non-nursing jobs),
seperti : membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan
alat-alat makan pasien dan lain-lain, diperkirakan 25% dari jam pelayanan
keperawatan.
(Jumlah
tenaga keperawatan + loss day) x 25%
(13
+ 3,5) x 25% = 4,1
Jumlah tenaga : tenaga
yang tersedia + faktor koreksi
=
16,5 + 4,1 = 20,6 (dibulatkan 21 perawat/bidan)
Jadi tenaga
keperawatan yang dibutuhkan untuk contoh tersebut adalah 21 orang.
· Tingkat
Ketergantungan Pasien :
Pasien
diklasifikasikan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada kebutuhan
terhadap asuhan keperawatan/kebidanan.
1) Asuhan
keperawatan minimal (minimal care), dengan kriteria:
a) Kebersihan
diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri;
b) Makan
dan minum dilakukan sendiri;
c) Ambulasi
dengan pengawasan;
d) Observasi
tanda-tanda vital dilakukan setiap sif;
e) Pengobatan
minimal, status psikologis stabil;
2) Asuhan
keperawatan sedang, dengan kriteria:
a) Kebersihan
diri dibantu, makan, minum, dibantu;
b) Observasi
tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sekali;
c) Ambulasi
dibantu, pengobatan lebih dari sekali;
3) Asuhan
keperawatan agak berat, dengan kriteria:
a) Sebagian
besar aktivitas dibantu;
b) Observasi
tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sekali;
c) Terpasang folley
chateter, intake output dicatat;
d) Terpasang
infus;
e) Pengobatan
lebih dari sekali;
f) Persiapan
pengobatan memerlukan prosedur.
4) Asuhan
keperawatan maksimal, dengan kriteria:
a) Segala
aktivitas dibantu oleh perawat;
b) Posisi
pasien diatur dan diobservasi tanda-tanda vital setiap dua jam ;
c) Makan
memerlukan NGT dan menggunakan suction;
d) Gelisah/disorientasi
Jumlah jam perawat
yang dibutuhkan adalah :
Jumlah jam
perawatan di ruangan/hari
Jam efktif perawat
Untuk perhitungan
jumlah tenaga tersebut ditambah (faktor koreksi) dengan :
· Hari
libur/cuti/hari besar (loss day)
Loss day =
|
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar
Jumlah
hari kerja efektif
· Jumlah
tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non-keperawatan (non-nursing
jobs) seperti contohnya; membuat perincian pasien pulang, kebersihan
ruangan, kebersihan alat-alat makan pasien, dan lain-lain diperkirakan 25% dari
jam pelayanan keperawatan.
(Jumlah tenaga
keperawatan + loss day) x 25%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar