Selasa, 14 Maret 2017

13 jenis kandungan dalam obat

1. Paracetamol (biasanya terdapat di: Panadol warna biru, hijau, kadang sebagai campuran obat2 flu, seperti decolgen, dll)
Termasuk golongan NSAID atau Non Steroid Antiinflamatory Drugs. Ini adalah obat yang cukup populer untuk meredakan demam dan sakit. Biasanya, obat NSAID berkhasiat selain sebagai anti demam, juga bisa untuk meredakan sakit, hanya aja masing2 zat rada berbeda, ada yang lebih kuat khasiat anti demamnya, ada pula yang lebih kuat khasiat anti sakitnya.

Paracetamol merupakan obat anti demam dan anti nyeri yang sangat aman, mulai dari ibu hamil sampai bayi baru lahir pun boleh mengkonsumsi ini (ada loh Paracetamol tanpa alkohol yang khusus buat bayi^^). Cukup ampuh jg buat sakit kepala loh XD

Yang perlu diwaspadai: Paracetamol biasanya bikin perih lambung. Jadi bagi yang punya lambung sensitif sebaiknya setelah makan baru minum obat yang mempunyai kandungan zat ini yah^^

2. Asam mefenamat (biasanya terdapat di: Mefinal, Ponstan)
Sama golongan dengan Paracetamol, namun Asam mefenamat mempunyai khasiat anti nyeri yang lebih kuat dan antidemam yang lebih rendah daripada Paracetamol. Yang biasa ke dokter gigi ato sakit gigi pasti pernah minum obat ini yah^^

Yang perlu diwaspadai: bikin perih lambungnya lebih kuat daripada Paracetamol.

3. Dextromethorphan/DMP (biasanya terdapat di: Vicks Formula 44, Woods antitusif, Komix)
Merupakan golongan anti batuk. DMP merupakan obat antibatuk yang non opioid (contoh yang opioid: codein) sehingga tidak menimbulkan kantuk. DMP sering menjadi campuran obat2 flu dan batuk yang dijual secara umum^^

Yang perlu diwaspadai: Hati2 pada penderita asma. Kandungan ini bisa menyebabkan asma kambuh. Kebanyakan konsumsi DMP jg dapat menyebabkan pusing dan fly, makanya banyak yang menyalahgunakan obat ini.

4. Phenylpropanolamine (biasanya terdapat di: Decolgen, Neozep)
Merupakan pelega hidung (nama kerennyaL dekongestan). Zat ini, bersama Paracetamol dan DMP merupakan yang sering kita temui di obat2 flu pasaran^^

Yang perlu diwaspadai: makin banyak org yang tak tahan dengan kandungan zat ini, karena bisa membuat deg2an, gelisah, ga bisa tidur dan meningkatkan tekanan darah. Hati2 pemakaiannya pada penderita dengan tekanan darah tinggi, sensitif dan orang yang sudah tua.

5. Diphenhydramine atau Chlortrimeton atau Chlorphenylamine maleat (CTM) (biasanya terdapat di hampir semua obat flu dan batuk)
Merupakan antialergi, antibersin2, anti gatal2 leher dan sedikit efek penenang, karena bikin ngantuk. Zat inilah yang berkhasiat meredakan bersin2 dan gatal2 batuk^^

Yang perlu diwaspadai: hati2 klo minum obat dengan kandungan ini, karena bisa bikin ngantuk. Dah gitu klo terlalu banyak jg bisa bikin fly dan pusing.

6. Pseudoephedrine/Pseudoefedrine (biasanya terdapat di: Panadol ijo, Rhinos, Hufagrip)
Ini versi lebih amannya Phenylpropanolamine. Hanya aja khasiatnya lebih lemah dari Phenylpropanolamine. Yang penting, obat ini aman dikonsumsi yang punya tekanan darah tinggi dan yang sensitif terhadap Phenylpropanolamine^^

Yang perlu diwaspadai: asal jangan kebanyakan tidak apa apa. Relatif aman.
7.  Bromhexsin Berfungsi sebagai pengencer dahak.

8. Dextrometrofan
Berfungsi sebagai antibatuk.

9. Ambroxsol
Berfungsi sebagai mukolitik dan sekretolitik atau pengencer dahak. Bila dahak bisa dikeluarkan dari saluran pernapasan, anak akan merasa lega karena napasnya tidak terhambat lagi.

10. Decongestan
Fungsinya mengatasi hidung tersumbat. Umumnya untuk obat pilek anak, decongestan yang dicampurkan adalah jenis pseudoefedrin.

11. Antihistamin
Fungsinya untuk mengatasi alergi termasuk bersin-bersin. Antihistamin yang biasa digunakan adalah CTM, defenhidramin, loratadin, citirizin.

12. Analgetik 
Fungsinya untuk menghilangkan rasa sakit pada sendi dan nyeri. Yang termasuk dalam golongan analgetik adalah aspirin, ibuprofen.

13. Antipiretik
Fungsinya untuk menurunkan panas. Umumnya zat yang digunakan adalah paracetamol.
Khusus bagi anak yang mempunyai riwayat kejang, biasanya dokter menyarankan untuk menyediakan stesolit yang di dalamnya terkandung diasepam sebagai zat antikejang. Obat ini harus dibeli dengan resep dokter karena dosisnya disesuaikan kondisi masing-masing anak

Arti warna lingkaran pada kemasan obat

Baikla kali ini kita ngeblog pada masalah Tindak lanjut dari penanganan bapil (batuk pilek)...dan kali ini fokus lebih pada tanda lingkar warna pada kemasan obat... maklum terkadang tau dan faham tak cukup apalagi jika yang sakit dan membutuhkan tindakan medis adalah orang terdekat misalnya keluarga, pasangan, suami, istri bahkan anak sekalipun... tentu kehati2an tetap menjadi fokus utama hahah...

Pasien aja kita rawat apalagi suami haha...tentu yang terbaik yang aman bagi kesehatan lwbih di utamakan...dan saya rasa insyallah rekan sejawat pun akan sepaham jika dihadapkan dengan kondisi merawat dengan terapi komplenter dan dampingan obat medis...

Bapil...bukan hal yang baru bagi dunia medis..dan ini merupakan gejala awal..symtom..etiologi awal dari sebuah penyakit dan diagnosa medis dan diagnosa keperawatan masih berkisar pada Obs..

Namun pemberian obat dalam tetap harus di perhatikan...dan salah satunya adalah lingkaran pada kemasan obat...........
(Cepat sehat syahhhh😘😘😘😘)

Cekidoottt......💚❤💙
Arti warna lingkaran pada kemasan obat
Sebagai pengetahuan dasar bagi kita yang seringkali memakan obat namun tidak mengerti arti tanda dalam kemasan, termasuk kandungan yang ada didalamnya. artikel ini menjelaskan  secara ringkas sekelumit tentang obat dan kemasannya.

Obat-obat yang dijual di pasaran dilengkapi dengan kode berupa lingkaran berwarna pada kemasannya. Masing-masing warna mengindikasikan ketentuan yang berbeda:

* Lingkaran hijau💚💚💚💚💚

Obat-obatan dengan tanda lingkaran hijau mengindikasikan bahwa obat ini dapat dibeli bebas di pasaran. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain, vitamin, oralit, pedialit dan sebagainya.

* Lingkaran biru💙💙💙💙💙

Lingkaran biru yang terdapat dalam kemasan obat mengindikasikan bahwa obat ini dijual bebas terbatas. Maksudnya, meski bisa dibeli tanpa resep dokter, tapi aturan pakai dan efek sampingnya harus menjadi perhatian. Penggunaannya pun harus sesuai dengan indikasi yang tertulis pada kemasannya. Yang termasuk dalam golongan lingkaran biru antara lain obat batuk dan obat demam.

* Lingkaran merah❤❤❤❤❤

Lingkaran merah menunjukkan bahwa obat tersebut termasuk golongan obat keras yang harus diresepkan dokter. Yang termasuk dalam golongan ini adalah antibiotik, obat-obat hormonal dan sebagainya.

KANDUNGAN OBAT

* BATUK

Obat batuk yang dijual di pasaran umumnya termasuk golongan lingkaran biru atau dijual bebas terbatas. Biasanya obat batuk dikombinasikan dengan obat pilek, meski ada juga yang dijual khusus untuk mengatasi batuk saja. Kandungan yang terdapat di dalamnya, antara lain:

– Bromhexsin

Berfungsi sebagai pengencer dahak.

– Dextrometrofan

Berfungsi sebagai antibatuk.

– Ambroxsol

Berfungsi sebagai mukolitik dan sekretolitik atau pengencer dahak. Bila dahak bisa dikeluarkan dari saluran pernapasan, anak akan merasa lega karena napasnya tidak terhambat lagi.

Meski obat batuk ini dengan mudah dibeli di pasaran, tapi mengingat obat ini digolongkan dalam lingkaran biru, sebaiknya orang tua tidak gegabah memberikannya. Saat anak batuk, sebagai langkah pertama sebaiknya mintalah ia untuk minum air hangat banyak-banyak.

* PILEK

Sama halnya dengan batuk, obat-obatan untuk mengatasi pilek biasanya termasuk golongan lingkaran biru atau dijual bebas terbatas. Sebagai wujud kehati-hatian, sebaiknya orang tua memahami zat apa saja yang terkandung dalam obat pilek, yaitu:

– Decongestan

Fungsinya mengatasi hidung tersumbat. Umumnya untuk obat pilek anak, decongestan yang dicampurkan adalah jenis pseudoefedrin.

– Antihistamin

Fungsinya untuk mengatasi alergi termasuk bersin-bersin. Antihistamin yang biasa digunakan adalah CTM, defenhidramin, loratadin, citirizin.

* DEMAM

Demam atau naiknya suhu tubuh anak harus diwaspadai. Apalagi kalau ada riwayat panas demam diikuti kejang. Lantaran itu banyak dokter yang menyarankan orang tua untuk menyediakan obat penurun panas di rumah. Kandungan obat penurun panas adalah:

– Analgetik

Fungsinya untuk menghilangkan rasa sakit pada sendi dan nyeri. Yang termasuk dalam golongan analgetik adalah aspirin, ibuprofen.

– Antipiretik

Fungsinya untuk menurunkan panas. Umumnya zat yang digunakan adalah paracetamol.

Khusus bagi anak yang mempunyai riwayat kejang, biasanya dokter menyarankan untuk menyediakan stesolit yang di dalamnya terkandung diasepam sebagai zat antikejang. Obat ini harus dibeli dengan resep dokter karena dosisnya disesuaikan kondisi masing-masing anak.

#ennyprayunitaheriyanto