1. Paracetamol (biasanya terdapat di: Panadol warna biru, hijau, kadang sebagai campuran obat2 flu, seperti decolgen, dll)
Termasuk golongan NSAID atau Non Steroid Antiinflamatory Drugs. Ini adalah obat yang cukup populer untuk meredakan demam dan sakit. Biasanya, obat NSAID berkhasiat selain sebagai anti demam, juga bisa untuk meredakan sakit, hanya aja masing2 zat rada berbeda, ada yang lebih kuat khasiat anti demamnya, ada pula yang lebih kuat khasiat anti sakitnya.
Paracetamol merupakan obat anti demam dan anti nyeri yang sangat aman, mulai dari ibu hamil sampai bayi baru lahir pun boleh mengkonsumsi ini (ada loh Paracetamol tanpa alkohol yang khusus buat bayi^^). Cukup ampuh jg buat sakit kepala loh XD
Yang perlu diwaspadai: Paracetamol biasanya bikin perih lambung. Jadi bagi yang punya lambung sensitif sebaiknya setelah makan baru minum obat yang mempunyai kandungan zat ini yah^^
2. Asam mefenamat (biasanya terdapat di: Mefinal, Ponstan)
Sama golongan dengan Paracetamol, namun Asam mefenamat mempunyai khasiat anti nyeri yang lebih kuat dan antidemam yang lebih rendah daripada Paracetamol. Yang biasa ke dokter gigi ato sakit gigi pasti pernah minum obat ini yah^^
Yang perlu diwaspadai: bikin perih lambungnya lebih kuat daripada Paracetamol.
3. Dextromethorphan/DMP (biasanya terdapat di: Vicks Formula 44, Woods antitusif, Komix)
Merupakan golongan anti batuk. DMP merupakan obat antibatuk yang non opioid (contoh yang opioid: codein) sehingga tidak menimbulkan kantuk. DMP sering menjadi campuran obat2 flu dan batuk yang dijual secara umum^^
Yang perlu diwaspadai: Hati2 pada penderita asma. Kandungan ini bisa menyebabkan asma kambuh. Kebanyakan konsumsi DMP jg dapat menyebabkan pusing dan fly, makanya banyak yang menyalahgunakan obat ini.
4. Phenylpropanolamine (biasanya terdapat di: Decolgen, Neozep)
Merupakan pelega hidung (nama kerennyaL dekongestan). Zat ini, bersama Paracetamol dan DMP merupakan yang sering kita temui di obat2 flu pasaran^^
Yang perlu diwaspadai: makin banyak org yang tak tahan dengan kandungan zat ini, karena bisa membuat deg2an, gelisah, ga bisa tidur dan meningkatkan tekanan darah. Hati2 pemakaiannya pada penderita dengan tekanan darah tinggi, sensitif dan orang yang sudah tua.
5. Diphenhydramine atau Chlortrimeton atau Chlorphenylamine maleat (CTM) (biasanya terdapat di hampir semua obat flu dan batuk)
Merupakan antialergi, antibersin2, anti gatal2 leher dan sedikit efek penenang, karena bikin ngantuk. Zat inilah yang berkhasiat meredakan bersin2 dan gatal2 batuk^^
Yang perlu diwaspadai: hati2 klo minum obat dengan kandungan ini, karena bisa bikin ngantuk. Dah gitu klo terlalu banyak jg bisa bikin fly dan pusing.
6. Pseudoephedrine/Pseudoefedrine (biasanya terdapat di: Panadol ijo, Rhinos, Hufagrip)
Ini versi lebih amannya Phenylpropanolamine. Hanya aja khasiatnya lebih lemah dari Phenylpropanolamine. Yang penting, obat ini aman dikonsumsi yang punya tekanan darah tinggi dan yang sensitif terhadap Phenylpropanolamine^^
Yang perlu diwaspadai: asal jangan kebanyakan tidak apa apa. Relatif aman.
7. Bromhexsin Berfungsi sebagai pengencer dahak.
8. Dextrometrofan
Berfungsi sebagai antibatuk.
9. Ambroxsol
Berfungsi sebagai mukolitik dan sekretolitik atau pengencer dahak. Bila dahak bisa dikeluarkan dari saluran pernapasan, anak akan merasa lega karena napasnya tidak terhambat lagi.
10. Decongestan
Fungsinya mengatasi hidung tersumbat. Umumnya untuk obat pilek anak, decongestan yang dicampurkan adalah jenis pseudoefedrin.
11. Antihistamin
Fungsinya untuk mengatasi alergi termasuk bersin-bersin. Antihistamin yang biasa digunakan adalah CTM, defenhidramin, loratadin, citirizin.
12. Analgetik
Fungsinya untuk menghilangkan rasa sakit pada sendi dan nyeri. Yang termasuk dalam golongan analgetik adalah aspirin, ibuprofen.
13. Antipiretik
Fungsinya untuk menurunkan panas. Umumnya zat yang digunakan adalah paracetamol.
Khusus bagi anak yang mempunyai riwayat kejang, biasanya dokter menyarankan untuk menyediakan stesolit yang di dalamnya terkandung diasepam sebagai zat antikejang. Obat ini harus dibeli dengan resep dokter karena dosisnya disesuaikan kondisi masing-masing anak